ADIK MUNG DISAWANG (Absen Digital Membangun Disiplin di SD Satu Gemawang).
Masa transisi antara pembelajaran daring dan luring pasca covid 19 mengharuskan siswa meninggalkan kebiasaan nyaman belajar dari rumah. Pembelajaran secara daring yang biasa dilaksanakan anak dari rumah tidak menuntut anak untuk lebih disiplin seperti saat pembelajaran luring (tatap muka), misalnya jam masuk sekolah. Mereka belum terbiasa kembali untuk bangun lebih pagi dan berangkat lebih awal ke sekolah. Masih banyak anak yang datang terlambat.
Permasalahan yang menjadi dasar utama adalah penggunaan smartphone pada siswa. Sebagian besar waktu mereka habis untuk bercengkerama dengan smartphone yang ia miliki. Sehingga rasa ketidaknyamanan sering mereka rasakan ketika harus berhadapan permasalahan-permasalahan secara nyata yaitu bersiosialisasi secara tatap muka dengan lingkungan sekitar termasuk dengan sekolah. Sehingga kedisiplinan siswa pun jauh dari apa yang diharapkan. Permasalahan dengan smartphone, dapat kita ambil segi positifnya, karena untuk menghilangkan penggunaannya tidaklah mudah. Menyadari bahwa hampir seluruh siswa sudah piawai dalam menggunakan smartphone maka sebagai pendidik harus dapat mengambil peluang dengan manfaatkan pemakaiannya. Dengan kondisi seperti itu, SDN 1 Gemawang mencoba membuat program baru agar anak tertarik sehingga mulai terbangun sikap disiplin. Program tersebut adalah penggunaan absen digital bagi siswa.
Inovasi yang dilakukan di SDN 1 Gemawang Kecamatan Girimarto dalam
mengatasi masalah tersebut yaitu dengan membuat absensi
berbasis digital yang menggunakan kartu barcode bagi siswa yang akan
diabsen. Sehingga menghasilkan ide Inovasi dengan judul ADIK
MUNG DISAWANG (Absen Digital Membangun Disiplin di SD Satu
Gemawang). Dalam pelaksanaan inovasi tersebut diawali dengan membuat aplikasi
absen digital kemudian di sosialisasikan kepada
guru, siswa dan orang tua untuk memanfaatkan Absen Digital
tersebut untuk menarik minat siswa agar berangkat ke sekolah lebih awal.
Komentar
Posting Komentar